( Kisah ini diceritakan kembali oleh Syaikh Al Musnid Hamid Akram Al Bukhory dari Mudzakkiraat Sultan Murad IV )
Di dalam buku hariannya Sultan Turki Murad IV mengisahkan, bahawa suatu malam dia merasakan kekalutan yang sangat, ia ingin tahu apa penyebabnya. Maka ia memanggil ketua pengawalnya dan memberitahu apa yang dirasakannya.Ternyata orang yang disangka pemabuk dan penzina itu sebenar’nya wali Allah .

Photo : sayyid maliki (mekkah)
Sultan Keluar Menyamar
Sultan berkata kepada ketua pengawal: “Mari kita keluar sejenak”. Di antara kebiasaan sang Sultan adalah menyelinap masuk ke perkampungan di malam hari dengan cara menyamar.
Mereka pun pergi, hingga tibalah mereka di sebuah lorong yang sempit.Tiba-tiba, mereka menemukan seorang laki-laki tergeletak di atas tanah. Sang Sultan menggerak-gerakkan lelaki itu, ternyata ia telah meninggal. Namun orang-orang yang lalu lalang di sekitarnya tak sedikitpun mempedulikannya.
Sultan pun memanggil mereka, mereka tak menyedari kalau orang tersebut adalah Sultan. Mereka bertanya: “Apa yang kau inginkan?.
Sultan menjawab: “Mengapa orang ini meninggal tapi tidak ada satu pun di antara kalian yang mahu mengangkat jenazahnya? Siapa dia? Di mana keluarganya?”
Mereka berkata: “Orang ini Zindiq , suka menenggak minuman keras dan berzina”.
Sultan menjawab : “Tapi . . bukankah ia termasuk umat Muhammad shallallahu alaihi wasallam? Ayuh angkat jenazahnya, kita bawa ke rumahnya”.
Mereka pun membawa jenazah laki-laki itu ke rumahnya.
Jenazah Yang Terbiar Di Jalanan
Melihat suaminya meninggal, si isteri pun pun menangis. Orang-orang yang membawa jenazahnya langsung pergi, tinggallah Sultan dan ketua pengawalnya.
Dalam tangis’nya sang istri berucap kepada jenazah suaminya: “Semoga Allah merahmatimu wahai wali Allah.. Aku bersaksi bahawa engkau termasuk orang yang soleh”.
Mendengar ucapan itu Sultan Murad terkejut.. “Bagaimana mungkin dia termasuk wali Allah sementara orang-orang membicarakan tentang dia begini dan begitu, sampai-sampai mereka tidak peduli dengan kematiannya”.
Sang isteri menjawab: “Sudah kuduga pasti akan begini…”
“Setiap malam suamiku keluar rumah pergi ke kedai-kedai minuman keras, dia membeli minuman keras dari para penjual sejauh yang ia mampu. Kemudian minuman-minuman itu di bawa ke rumah lalu ditumpahkannya ke dalam tandas, sambil berkata: “Aku telah meringankan dosa kaum muslimin”.
“Dia juga selalu pergi menemui para pelacur, memberi mereka wang dan berkata: “Malam ini kalian sudah dalam bayaranku, jadi tutup pintu rumahmu sampai pagi”.
“Kemudian ia pulang ke rumah, dan berkata kepadaku: “Alhamdulillah, malam ini aku telah meringankan dosa para pelacur itu dan pemuda-pemuda Islam”.
Terbongkar Kebenaran
” Orang-orang pun hanya menyaksikan bahwa ia selalu membeli khamar dan menemui pelacur, lalu mereka menuduhnya dengan berbagai tuduhan dan menjadikan’nya buah mulut.”
Suatu hari aku pernah berkata kepada suamiku: “Kalau kamu mati nanti, tidak akan ada kaum muslimin yang mau memandikan jenazahmu, mensolatimu dan menguburkan jenazahmu”.
Ia hanya tertawa, dan berkata: “Jangan takut, bila aku mati, aku akan disolati oleh Sultan’nya kaum muslimin, para Ulama dan para Auliya”.
Maka, Sultan Murad pun menangis, dan berkata: “Benar! Demi Allah, akulah Sultan Murad, dan besok pagi kita akan memandikan’nya, mensolatkan’nya dan menguburkan’nya”.
Demikianlah, akhirnya proses penyelenggaraan jenazah laki-laki itu dihadiri oleh Sultan, para ulama, para masyaikh dan seluruh masyarakat.
Pengajaran Buat Yang Masih Hidup
Pengajaran dari kisah ini yang aku dapati ialah jangan semudah itu kita melabelkan manusia lain tanpa kita ketahui niat hatinya …apa yang kita lihat sendiri dengan mata kepala kadang pun boleh salah sebab kita manusia tak tahu niat manusia yang lain . Mungkin ajalnya di dalam masjid tapi niat asal’nya hendak merompak tabung masjid tapi kerana dia mati di masjid terus kita labelkan dia ahli syurga .Mungkin ada yang ajalnya sampai semasa di kelab malam padahal dia sedang mencari ahli keluarganya untuk dibawa pulang lalu kita yang melihatnya terus memberikan label ahli neraka .
Semoga Allah Swt mengampuni dosa-dosa kita kerana sentiasa bersangka buruk pada mansia lain . Dan semoga Allah berikan petunjuk kepada kita semua agar manusia lain tahu niat hati kita agar jauh dari segala syak wasangka .
Ya betul tu… Jangan kita melabel seseorang dengan pelbagai tanggapan…. Oleh itu sentiasa bersangka baiklah dengan orang lain…
Anuar recently posted…Jual Air di Bazar Ramadhan boleh untung RM7 RIBU sebulan
pengajaran untuk diri sendiri jugak….mungkin kalau dulu kita seorang yang seperti masyarakat dalam cerita ini….insyaAllah leas baca kita dapat berubah…tak banyak , sedikit pun jadilah , jangan tidak…
subhanallah…bagusnya peribadinya,, mengabdikan diri untuk agama tanpa peduli apa kata orang.. kita pula di mana…….
rozita recently posted…Bedak Ular dan bedak sejuk untuk demam campak dan ruam
kisah yang kita kena contohi…walaupun lama tapi masih tetap ada orang2 yang seperti itu….
yup itulah sebaiknya…terkesan tu maknanya allah masih bagi kita peluang untuk berubah dan berfikir….
btol ke ni